Memang tidak gampang menghilangkan pikiran tentang seseorang yang sudah lama melekat dihati, tiba-tiba berpisah dengan kita. Tapi saya menjadi tahu kalau sebenarnya saya tidak melupakan, karena memori dalam otak kita masih menyimpan ingatan dengan baik jika peristiwa perpisahan itu baru saja terjadi. Memori di otak akan penuh dengan sendirinya sampai pada saatnya nanti saya akan melupakan peristiwa pahit dalam hidup. Pada saat pahit itu, saya harus bertahan. Bertahan dari keterpurukan yang lebih jauh. Jangan sampai suasana hati dan pikiran dikendalikan oleh situasi yang terjadi. Merasa kehilangan dan sepi bisa saja membuat saya merasa terpukul berat. Akan tetapi saya harus berusaha untuk tidak terbawa arus, melakukan sesuatu yang dapat menjauhkan pikiran dari hal tersebut. Setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya. Dialik kesulitan pasti ada kemudahan. Tinggal apakah saya sabar atau tidak. Karena tidak pernah ada badai yang tidak reda. Atau hujan yang tidak berhenti. Akibat apapun yang menjadi resiko sebuah kejadian pastilah pada akhirnya, kejadian tersebut akan berakhir juga digantikan matahari yang kembali terbit. Sikap optimis harus tetap ada dalam diri, tersimpan walau sedikit, karena yang sedikit itu yang akan menyelamatkan saya kelak dari keterpurukan, jika suatu saat tertimpa masalah. Saya tidak boleh sungkan untuk mencari tahu, seberapa kuat diri ini.
Jangan takut mengambil resiko yang mengharuskan mengambil keputusan yang bisa saja itu beresiko buruk buat saya. Toh keputusan tetap harus diambil juga. Selesaikan setiap masalah hingga tuntas. Jangan membiarkannya berlarut-larut, karena justru akan membuat saya semakin lemah. Dan lambat laun akan menguras daya pikir saya yang objektif dan positif. Pada akhirnya akan tersisa hanya berupa pandangan yang pesimis dan negatif. Pikiran positif sudah saya biarkan terlalu lama menanggung beban yang berat hingga ketika dibutuhkan, saya baru sadar bahwa telah menghabiskannya. Dan tidak sedikit orang sulit lagi mengembalikannya. Keputusan menjadi hal yang begitu penting disetiap aspek pribadi manusia. Karena hidup berjalan diatas setiap keputusan yang telah saya ambil.
“Saya sekarang berada di tempat ini karena memutuskan untuk bekerja dan mengikuti permintaan perusahaan untuk ditugaskan disini, Sekarang saya sering batuk semenjak saya putuskan untuk merokok, Saya sekarang kena flu karena pulang dari kantor kemarin saya putuskan untuk kehujanan dibanding saya harus tunggu hujan reda.” dan ribuan keputusan-keputusan lain yang saya ambil dan memiliki pengaruh buat hidup saya. Baik atau buruknya adalah sebuah resiko. Dan tentu harus saya terima sebagai sebuah konsekwensi dalam hidup. Langkah selalu menuju kedepan, berjalan seperti umur yang perlahan berkurang. Jadi saya harus melakukan sesuatu sebelum keterpurukan menyelimuti hidup hingga akhir umur. Saya Jangan sampai menyia-nyiakan anugerah hidup yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Masih banyak hal yang menunggu untuk diselesaikan. Bukan hanya masalah yang datang sekarang, kuatlah. Kehilangan sesuatu dari hidup sekarang bagian lain dari diri saya yang akan kehilangan hidup kelak. Jadi so what? Keep fight until the end!
Kalau anda bagaimana?
0 comments:
Post a Comment