Minus Tujuh Hari Sebelum Puasa

Monday 24 August 2009 07:03

Hari ini saya merasa sedikit lega, setelah beberapa hari yang lalu, perasaan seperti tidak berada di badan. Kepala pusing dengan hal yang tidak jelas plus berat badan sedikit bertambah dari berat normal. Buku-buku yang parkir di lemari satu persatu sudah mulai saya keluarkan kembali untuk saya selesaikan materi bacaannya. Sudah keterlaluan sekali saya, membiarkan mereka nganggur ditemani debu dan pakaian yang belum juga di seterika. Jika melihat teman sekosan, saya harusnya malu karena masih belum termasuk kategori rapi untuk sekelas saya. Aneh memang, karena setiap kali saya merasa nyaman akan kondisi perasaan, selalu saja datang perasaan lain yang berlawanan. Saya akan sedikit ditemani untuk ramadhan kali ini, sudah ada banyak aktifitas yang menunggu disaat waktu menahan lapar, dahaga dan nafsu! Sudah ada mesin ketik dan buku-buku usang yang menunggu untuk dibaca.
Sangat menarik untuk saya lihat sejauh mana perkembangan hati dan pikiran saya ramadhan tahun ini. Kualitas atau rutinitas kah yang akan terjadi! Perjalanan saya belum juga setengah jalan dari kehidupan sebenarnya, setidaknya itu yang saya rasakan. Masih terdapat hal besar yang akan saya kejar! Sebuah cita-cita lain yang masih dalam tahap rencana dan rencana. Tapi kali ini membahasnya tidak perlu terlalu jauh. Mengalir seperti air dan berhembus seperti angin. Biarkan langkah demi langkah berlalu hingga tiba saatnya nanti saya telah siap dengan segalanya.
Saya tertawa kecil ketika beberapa hari yang lalu, ada berita di tv bahwa salah seorang gembong teroris yang diduga Mr……. telah terkepung dan sebentar lagi tertangkap hidup atau mati. Pada saat itu saya sedang berjalan pulang dari kantor dan bersamaan pikiran itu melintas. Entah kenapa? Padahal tidak ada hubungan batin antara saya dan teroris itu!  apakah saya gila untuk sesaat atau sedang terjadi reaksi kimia antara udara yang saya hirup dengan para penonton pada saat itu. Udara ketegangan, penasaran dan hasrat yang dihembuskan dari separuh penonton televisi blok tempat saya melintas, saya hirup dan masuk ke otak! Mungkin!
Setelah hari itu, bergantian pakar dan peniliti tentang teroris, laku keras untuk menghadiri dialog yang membahas kejadian tadi. Mulai dari yang mengaku pernah kenal dengan orang yang diduga pelaku. rekan kerja, polisi, mantan tetangga, teman kelas, pak rt lingkungan tempat mereka beroperasi sampai, orang asing yang datang meneliti ke negeri ini. Pada saat yang bersamaan, hasil pilpres yang belum juga memuaskan beberapa pihak, sedang memasuki masa persidangan di pengadilan mahkamah konstitusi. Negeri ini seperti tidak habisnya dengan “ledakan” kepentingan dari berbagai pihak! Ya semoga mereka-mereka tetap diberi keteguhan hati untuk mencapai cita-cita. Hanya mereka dan Tuhan yang mengetahui keinginan mereka seperti apa!
Bersamaan dengan berdendangnya lagu kunang-kunang dari esnanas, sebuah lagu yang mengisahkan tentang seseorang yang takut dengan keberadaan kunang-kunang karena ekpestasinya yang salah terhadap sebuah kondisi yang tidak seperti bayangan mereka. Seperti halnya teroris dan pilpres! Kopi pun sudah menyisahkan tegukan terakhir dan cahaya matahari sudah tidak malu lagi untuk menampakkan diri di ujung jendala kamar, yang sebentar lagi kosong ditinggal pemilik berangkat kerja. Caw!

0 comments:

Related Websites

Buy and sell Text Links
Fresh Blogger Templates