Subuh! Hari Ke Enam Puasa.

Friday, 28 August 2009 07:13

Kesendirian membuat saya semakin yakin bahwa, Allah tempat satu-satunya untuk bersandar. Memori ramadhan tahun lalu seolah terulang kembali dengan sekenario berbeda! Saya kembali sendiri menjalani puasa ini, padahal ada oarng yang sebenarnya bisa menemani setidaknya melalui telepon atau sms. Waktu memang sedikit lebih dihargai dengan meningkatnya kualitas berpikir dan berzikir. Akan tetapi syaitan tidak selamanya terbelenggu di neraka! Masih ada celah yang kadang digunakan untuk menggoda pikiran. Celah yang dibuat oleh diri sendiri, membuat mereka bisa lebih dekat dari yang saya perkirakan. Kejahatan berpikir tidak termasuk dalam hukum pidana di Negara manapun, karena tidak ada yang bisa membuktikan pikiran jahat apa yang sedang orang lain pikirkan. Hanya saja jika itu akan diberi hukuman, mungkin adalah yang terberat yang pernah ada.
Jika saya berpaling sedetik saja dari menguasai pikiran, maka dapat terjerumus kepada kesesatan pikiran selama berjam-jam. Setidaknya itulah yang saya rasakan pada puasa hari kelima kemarin. Karena sebuah adegan yang menurut saya biasa dalam keseharian sebagai orang kantoran di Jakarta, membuat saya linglung selama beberapa jam dengan pikiran cinta. Hal yang bisa saja membuat puasa saya sia-sia dan tidak lebih dari sekedar menahan haus dan lapar. Tidak mudah memang menjalani kesendirian di kota sepadat Jakarta! Membuat beberapa orang stress dan gila! Pada hakekatnya tidak ada kehidupan di suatu kota manapun yang bisa kita vonis kejam, karena manusialah yang kejam!
Berpuasa membuat saya percaya dan lebih yakin bahwa selama ini saya masih membawa sifat rakus dalam diri. Yang sebenarnya tertutupi oleh semangat pantang menyerah yang terbawa dari dulu.
Untuk beberapa menit saya rehat ke toilet, dan kembali satu hal yang terbukti benar, bahwa toilet adalah tempat paling kotor di dunia ini. itu bukan karena fungsinya, akan tetapi karena di dalam sana semua pikiran kotor dapat timbul dengan gambaran yang jelas. Sedikit kontrofersial karena untuk beberapa orang orang diluar sana adalah tempat mencari inspirasi.
Sangat sulit menghilangkan pikiran tentang seseorang. Ya itu memang penyakit saya dari dulu.. hiduplah saya dengan itu! Hanya kedewasaan berpikir yang bisa sedikit meredam hal tersebut. Sehingga tidak menjadi indera ke enam buat saya. Sangat sulit saya jelaskan kenapa bisa seperti ini. bisa jadi karena terbawa oleh kenangan mas kecil.. kehilangan kasih sayang seorang Ibu pada umur dua belas tahun sangat mempengaruhi psikologis. Dan saya belum dapat mengontrol diri dengan baik ketika kembali saya akan kehilangan seseorang. Hanya Allah yang dapat memberi pertolongan kepada manusia semacam saya. Caw!

0 comments:

Related Websites

Buy and sell Text Links
Fresh Blogger Templates